BERHENTI UNTUK MENCINTAIMU

           Cinta, cerita indah namun tiada arti, itu benar adanya, tidak selamanya cinta itu berakhir bahagia, dan tidak selamanya juga cinta itu menyakitkan. Sebagai seorang perempuan aku pernah dicintai, dan pernah mencintai, pernah disayangi dan juga pernah disakiti, walaupun demikian aku tidak pernah jera untuk jatuh cinta dan aku tidak pernah takut dengan yang namanya cinta, mungkin manusia yang lain juga berpikir demikian. Sebagai seorang perempuan mereka suka diperhatikan dan disayangi, jika ada laki-laki yang bersikap demkian kepadanya lambat laun tanpa sadar peremuan itu akan memberikan hatinya untuk seorang laki-laki yang selalu memberikan perhatian kepadanya, sekalipun perhatian yang diberikan hanya basa-basi belaka. Saat ini aku merasakan hal itu, ada seorang laki-laki, dia cukup baik menurut kacamataku, aku tidak tahu apakah ini memang takdir dari Tuhan atau hanya kebetulan belaka. Cukup lama aku sudah mengenal dia, sering kumpul bareng dalam berbagai agenda kegiatan, baik yang sifatnya formal maupun non formal (santai), tapi baru sekarang rasa itu tumbuh. Awalnya aku tidak mau tahu dengan rasa itu, aku berusaha untuk mengabaikannya, tapi aku tidak bisa, semakin aku ingin menghapusnya, dia semakin hadir dengan kebaikan-kebaikannya, dengan segala perhatian dan juga sedikit kasih sayangnya. Pernah dia ucapkan kata sayang kepadaku, aku cukup kaget mendengarnya antara percaya dan tidak, antara nyata dan mimpi atas apa yang barusan aku dengar dari mulutnya, aku tidak berkata apa-apa, hanya tersenyum, karena saat itu aku tidak yakin apa yang dia ucapkan tulus dari hatinya. 

           Malam pun berlalu, tiba-tiba aku terpikir dengan ucapan dia tadi siang, aku bingung harus percaya atau malah sebaliknya, aku mencoba melupakan dan seakan tidak pernah mendengar kata itu dari mulutnya. Aku sadar sedikit tidaknya mungkin aku butuh dia, ya perlu dia saat aku ada masalah dengan organisasi, aku merasa dia orang pertama sebagai tempat aku curhat dan berbagi cerita. 

          Ya Allah, kenapa aku harus sedih ketika melihat dia bersama perempuan lain, mengapa aku harus sakit ketika melihat dia memperhatikan perempuan lain, ketika dia bercanda atau bahkan jalan berdua dengan perempuan lain, rasanya aku ingin benar-benar hilang dari hadapannya, tapi aku harus profisional, aku tidak mau dia tahu kalau aku sangat sedih melihat dia bersama yang lain, dan aku membiarkan hati ini seakan hancur ketika aku melihat mereka berdua dihadapanku. Kala sendiri aku berpikir dan bertanya kepada hatiku, apa aku benar-benar jatuh cinta kepada dia, apakah rasa sakit dan cemburu ini sebagai jawaban kalau aku benar-benar jatuh cinta kepada dia, entahlah. Aku mencoba membiarkan rasa yang ada dibenakku ini mengalir mengikuti arusnya, dan berharap jika itu yang terbaik aku siap untuk menjalaninya, tapi jika tidak biarkan rasa ini musnah secara perlahan tanpa aku harus menangis terlebih dahulu.

        Tidak cepat rasa cinta itu tumbuh, tapi sangat cepat Allah tunjukkan kebenarannya kepadaku, iya sebuah kebenaran di mana aku harus membuang rasa cinta untuk dia sejauh mungkin, saat aku tahu ternyata bukan aku perempuan yang dia harapkan, sangat sakit rasanya ketika kata sayang yang dia ucapkan hanya basa-basi belaka, aku kecewa dengan diriku sendiri betapa bodohnya aku, betapa tidak berpikirnya sampai bisa jatuh cinta kepada orang seperti dia, Ya Allah aku ingin benar-benar jauh dari dia, mungkin dengan menghapus semua kontak dia di hp ku salah satu cara terbaik untuk melupakannya, dan mungkin bahkan aku sangat berharap dengan tidak adanya kontak dia, tidak ada lagi alasan untuk aku menghubungi dia. Aku benar-benar tulus dari dasar hatiku ingin menghilangkan dia dari ingatanku, tapi seandainya tidak bisa biarkan aku lupa kalau aku pernah jatuh cinta kepada dia. Mulai sekarang aku tidak akan pernah peduli dan aku tidak mau tahu tentang semua apapun yang terjadi pada dirinya, aku akan berhenti bersikap perhatian dan aku akan berhenti menyebut namanya dalam setiap do'aku. Dan mulai detik ini AKU BERHENTI UNTUK MENCINTAIMU.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah pemikiran ekonomi

HAK ASUH ANAK PASCA PERCERAIAN (HADHANAH)

Cerita Motivasi