Jendela Impian

Sebuah cerita singkat di masa lalu bersama ayah, sederhana namun penuh arti. Suatu hari ayah memanggilku, nak,,,tolong ambilkan gunting di laci, aku pun segera mengambilkannya, dan ikut membantu ayah menyelesesaikan pekerjaannya, ayah memintaku untuk menulis di lembaran-lembaran kertas yang telah dipotongnya, cukup banyak tapi aku suka melakukannya. Dalam hal tulis-menulis ayah selalu menyerahkannya kepadaku, sebab dia bilang hasil tulisanku enak di baca (sedikit memuji), namun tulisan mama juga tidak kalah keren dengan tulisan ku. Selang beberapa jam kemudian pekerjaan kami selesai, kemudian ayah memintaku bkembali agar membersihkan potongan-potongan kertas yang tidak terpakai dan merapikan peralatan ketempat semula. kemudian dengan sengaja aku menaruh gunting di atas lemati TV, spontan ayah langsung menegurku, "nak,,tolong taruh gunting itu ke tempat semula, tempatnya bukan di sana kan", dengan sedikit malu aku langsung memindahkan gunting itu dan menaruhnya ke t

RINDU. Rindu... Bicaralah bila rindu Ungkapkan segala hal yang menganggu Jangan jadikan hatimu batu Karena masih ada tempat untuk mengadu Rindu... Kini matahari telah menyiangi hari Mimpi pun telah menjelma wangi pagi Nada merdu yang berbunyi bak somfoni Menjadikan hati berbunga kembali Rindu... Bicaralah bila rindu Jangan takut untuk merindu Karena hatiku akan selalu rindu pada jiwa yang selalu merinduMu. wr. Marnah Akila Ramlan 1 Juni 2016. #Do'a, komitmen dan kerja keras .