Postingan

Menampilkan postingan dari 2016
TAKDIR Ya Allah aku yakin kedatangan dia bukan kebetulan tapi Takdir dari Engkau Jika awalnya aku sempat membenci dan tidak suka dengan dia itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika setelah itu datang seseorang dan menceritakan tentang dia itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika aku harus tahu semua yang terbaik dari dia itu bukan keberulan tapi takdir dari Engkau Jika rasa benci tiba-tiba berubah dan mulai mengagumi itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika Rasa kagum berubah menjadi suka itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika rasa suka tiba-tiba berubah menjadi cinta itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika rasa cinta itu mulai menghadirkan rasa rindu setiap detik dalam waktu itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Jika karena cinta dia dan aku yang dulu berbeda dengan dia dan aku yang sekarang itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Dan Jika dia dan aku menjadi lebih baik itu bukan kebetulan tapi takdir dari Engkau Ya Al
MIMPI Mimpi... Muncul dari hati dan pikiran Terbang bersama hayalan Menjadi sebuah harapan Demi tujuan di masa depan Mimpi... Jika kendala datang menghadang Jangan sesekali mundur kebelakang Di depan sana ada jalan terang Terus melangkah jangan ragu dan bimbang Mimpi... Perlu waktu dan dukungan Kerja keras dan kepercayaan  Jangan jauh dari Tuhan Wujudkan untuk masa depan. 1 Juni 2016, wr. Marnah Akila Ramlan #Do'a, komitmen dan kerjakeras
BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Syara’ menginginkan perkawinan yang kekal antara suami dan istri, kecuali oleh suatu sebab yang tidak dapat dipertahankan lagi, yakni karena itu pula syara’ mengikat perkawinan, tetapi tidak memermudah perceraian. Syara’ membenarkan dan mengizinkan. Pernikahan tidak selalu berjalan mulus. Terkadang justru berakhir dengan perceraian. Perceraian dipilih karena dianggap sebagai solusi dalam mengurai benang kusut perjalanan bahtera rumah tangga. Sayangnya, perceraian tidak selalu membawa kelegaan. Sebaliknya, seringkali perceraian justru menambah berkobarnya api perseteruan. Layar kaca pun sering menayangkan perseteruan pada proses maupun paska perceraian yang dilakukan oleh para publik figur Indonesia melalui tayangan-tayangan infotainment. Salah satu pemicu perseteruan adalah masalah hak asuh anak. Apabila pasangan suami istri bercerai, siapa yang berhak mengasuh anak? Ayah ataukah Ibu ?   Ayah yang pada awalnya adalah kepala keluarga. Ia