ABOUT MY PARENTS

Aku sangat bersyukur terlahir kedunia dengan selamat dan normal, normal menurut kacamataku, tapi entahlah dengan kacamata orang lain. Aku bahagia berada dalam bimbinga dan seribu kehangatan dari kedua orang tuaku, dibesarkan dalam kesederhanaan, jauh dari kemewahan namun selalu tercukupi. Terlahir sebagai anak pertama itu luar biasa, salah satunya semuanya kasih sayang hanya tercurahkan untuk ku, tapi bukan berarti aku tidak menginginkan kelahiran dari saudaraku yang lain. Karena aku tahu ayah dan bunda pasti memberikan kasih sayang yang sama dan tidak membeda-bedakan kepada putera dan puterinya.

Menuju ke kehidupanku yang sekarang tidak mudah, jatuh bangun pernah aku lewati bersama keluargaku, ya..itulah hidup, kadang di atas, kadang di bawah, tapi selama kita mau berusaha keberhasilan bersama kita. Banyak motivasi sederhana yang aku petik dari ayah dan bunda tercinta, dan banyak pesan moral yang selalu mereka selipkan di tengah-tengah candaan kami.

Sedikit cerita, suatu hari di masa lalu, setelah usai sholat magrib berjamaah, dalam do'anya tiba-tiba ayah meneteskan air mata, aku yang waktu itu masih berumur 13 tahun bingung kenapa ayah tiba2 menangis, kemudian aku bertanya kepada bunda, mengapa ayah menangis dalam do'anya?? Bunda menjawab, ayah baik-baik saja nak. Setelah selesai berdo'a ayah memanggilku dan berkata, nak...maafkan ayah ya, ayah belum bisa memenuhi keinginan kamu, tapi ayah janji akan berusaha untuk memenuhinya, sementara ini bersabar dulu dan tetap belajar nak ya. Aku pun mengiyakan dan bertanya, ayah....apakah karena permintaan itu yang membuat ayah menangis?, anak ku ayah sayang sama kalian semua, tp kadang ayah sangat merasa sedih ketika ayah terlambat memenuhi keinginan anak-anak ayah, dan tentang knapa ayah menangis, menangis itu tidak selamanya sedih nak, bisa jadi tangisan itu sebuah kebahagiaan anak ku.

Pernah ayah dan bunda berkata "Jika seluruh harta kami habis untuk kalian kami rela dan ikhlas, apapun demi kebahagiaan kalian akan kami lakukan".

Itulah ayahku dia selalu meminta maaf jika dia belum mampu memenuhi keinginan anak-anaknya. Aku tahu dan sadar ternyata orang tua akan selalu berbagi kepada anak-anaknya jika itu kebahagiaan, tapi mereka akan menutup serapat mungkin jika itu hanya akan membuat sedih dan beban untuk anak-anaknya, dan mereka akan rela jika harus kehilangan milik mereka yang berharga jika itu untuk kebahagiaan anak mereka.

Marnah.A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah pemikiran ekonomi

HAK ASUH ANAK PASCA PERCERAIAN (HADHANAH)

Cerita Motivasi