Opini (masyarakat ekonomi ASEAN)
MENUJU
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN BERSAMA WIRAUSAHA MUDA MANDIRI
Pengangguran
dan kemiskinan merupakan masalah yang menjadi perhatian disetiap Negara di
dunia. Untuk mengatasi hal itu telah banyak program yang disusun dan
diterapkan. Jutaan dolar telah diinvestasikan agar dapat menciptakan
proyek-proyek yang diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran dan
kemiskinan. Apa sebenarnya yang terjadi?, yang hilang adalah kewirausahaan.
Peranan dan budaya kewirausahaan dalam pembangunan ekonomi dan sosial
seringkali diremehkan. Beberapa tahun ini terlihat jelas bahwa kewirausahaan
mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Adanya
transformasi ide-ide merupakan peluang ekonomi dalam berwirausaha. Sejarah
membuktikan bahwa secara signifikan orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha
mampu maningkatkan kemajuan dibidang ekonomi.
Terkadang
kebanyakan orang menganggap masalah merupakan ancaman yang harus dihindari,
sedangkan orang yang memiliki jiwa wirausaha terkadang memandang masalah
sebagai peluang dan itu merupakan kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan
sebaik mungkin untuk meningkatkan perekonomian. Setiap orang memiliki potensi
untuk menjadi seorang wirausaha, tetapi terkadang lingkungan tempat mereka
tinggal seringkali menjadi pengaruh besar terhadap perkembangan usaha yang
dijalankan.
Di Indonesia
sampai saat ini masih banyak orang yang baru mamasuki dunia wirausaha setelah
dia ditolak bekerja sebagai karyawan di lembaga pemerintahan, perusahaan dan instansi
lainnya yang diidam-idamkan oleh para pencari kerja, atau ada juga yang baru
memulai untuk berwirausaha setelah pensiun dari tempat kerjanya, sehingga bisa
dikatakan wirausaha merupakan alternative terakhir untuk menjamin hari tua kelak. Ketika seseorang
memutuskan untuk berwirausaha tentunya dia harus memiliki keberanian dan tekad yang kuat karena dalam berwirausaha
seringkali harus dihadapkan dengan oermasalahan dan ketidakpastian yang tak
terduga., untuk itu seorang wirausaha perlu komitmen yang tinggi dan dan siap
untuk bekerja keras untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan, dibalik kerjakeras
yang dilakukan dalam berusaha pasti akan ada sesuatu besar yang akan diraih.
Dalam waktu
dekat ini akhir 2015, Indonesia akan memasuki kompetensi ekonomi baru tingkat
regional yang biasa disebut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), sebuah tantangan
baru yang menjadi poensi untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi dalam Negara.
Lantas apakah Indonesia sudah siap dengan kompetensi tersebut?, apakah
Indonesia siap seandainya kalah dan hanya menjadi penonton di babak
selanjutnya, dan kemungkinan hanya akan menjadi konsumen atas barang dan jasa yang telah dikusai oleh pihak asing, namun
seandainya Indonesia mampu bersaing, semoga hal itu dapat terwujud, maka
Indonesia akan menjadi macannya ASEAN. Dalam hal ini salah satu pihak yang
disoroti adalah mahasiswa, sebagai kaum agent of social change dituntut
perannya agar dapat memberikan kontribusi yang solutif dan efektif, sehingga
masalah pengangguran dan kemiskinan dapat teruraikan. Kewirausahaan merupakan
solusi yang tepat untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Mahasiswa
sebagai representasi dari generasi muda harus dituntut untuk lebih produktif
dalam berwirausaha. MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dapat dijadikan sebagai momen
untuk membangkitkan semangat kewirausahaan, karena dengan program tersebut
produk kita tidak hanya berhenti di kapal batas Negara namun dapat secara lebih
bebas dipasarkan di ASEAN, dengan begitu pertumbuhan penjualan menjadi lebih
besar.
Sejak tahun
2007 lalu Bank Mandiri meluncurkan program WIRAUSAHA MANDIRI secara
berkesinambungan, hal ini dilakukan atas dasar keprihatinannya terhadap
tingginya jumlah pengangguran di Indonesia, terutama dari kalangan generasi
muda. Program ini bertujuan untuk mengubah mind sed (pola piker)
mahasiswa maupun kaum muda lainnya agar semangat untuk melakukan wirausaha,
sehingga mampu mengurangi ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan kerja. Tetap menjadi
generasi pencari kerja, namun mampu menjadi generasi pencipta lapangan
pekerjaan.
Pada tanggal 8
Oktober 2014, Bank Mandiri kembali mengadakan seminar wirausaha muda mandiri, bekerjasama
dengan Dewan Mahasiswa IAIN Antasari Banjarmasin, dengan pemateri Rahmat
Hidayat, yang merupakan juara nasional wirausaha mandiri 2011 dan pemuda
kreatif versi Markplus. Antusias para mahasiswa begitu tinggi, dilihat dari
jumlah peserta yang terdaftar kurang lebih 500 mahasiswa. Harapannya semoga
semangat mahasiswa untuk berwirausaha semakin tinggi setelah mengikuti seminar
tersebut, lebih kreatif dan inovatif, sehingga mampu menghasilkan karya yang
lebih baik dan mampu bersaing dikancah yang lebih luas, dan semoga pemerintah
bisa memberikan sedikit dana hibah untuk membantu para mahasiswa yang punya
semangat tinggi untuk berwirausaha, sehingga tujuan pemerintah untuk bisa
bersaing di MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dapat terwujud.
Komentar
Posting Komentar